Total Tayangan Halaman

Selasa, 29 November 2011

Sedia Bibit Gaharu Botolan

Gaharu atau Aquilaria sp. adalah tanaman aromatik yang bernilai ekonomi tinggi. Diantara beberapa jenis yang ada; seperti Aqualaria malaccensis, cresna, fillaria, mikrokarpa dll, Aquilaria malaccensis adalah varietas yang terbaik dalam kualitas gubal yang dihasilkan. 

Dalam pohon gaharu; ada istilah gubal dan kemedangan. Gubal adalah jaringan kayu bagian dalam yang berwarna coklat sampai kehitaman, sedangkan kemedangan adalah bagian kayu yang berwarna coklat muda-keputihan yang berada pada lingkar luar jaringan batang gaharu. (lebih mudah membedakannya, kalo anda pernah nebang pohon jati pasti terlihat lingkaran2 kelas umur, semakin ketengah semakin coklat kehitaman. Kalo pada gaharu yang coklat kehitamanlah itu yang disebut gubal, sedang sisi luarnya adalah kemedangan.

Gubal gaharu tidak terbentuk dengan sendirinya. Semakin besar diameter atau tua umur pohon gaharu itu belum jaminan terdapat gubal atau menghasilkan gubal yang banyak. Jadi prinsip logika berpikir bisnis gaharu berbeda dengan bertanam jati. 

Secara gampangnya; gubal secara alami terbentuk karena adanya luka pada batang pohon gaharu yang kemudian  terinfeksi jamur dan antibodi pohon gaharu berusaha mempertahankan serangan. 

Secara buatan; pembentukan gubal dapat dilakukan dengan penyuntikan/pengeboran/penggergajian sebagian batang pohon yang kemudian diinfeksi dengan jamur fusarium sp. atau jenis yang lain.

Penduduk biasa memakai cara sederhana yaitu dengan membacok-bacok batang dengan tujuan agar terjadi infeksi.

Inokulasi jamur pada batang pohon gaharu dapat dilakukan ketika batang pohon gaharu berumur 5 tahun. Biasanya dalam 1 batang bisa diinokulasi sampai 100 lubang/tempat.

Masa panen diketahui apabila pohon gahru yang diinfeksi tersebut menunjukkan gejala daun menguning atau rontok daun, hal ini disebabkan oleh terputusnya jaringan makanan dari daun ke perakaran. waktu yang dibutuhkan relatif; ada yang 2 tahun ada juga yang lebih, tergantung banyak tidaknya lubang/tempat yang dinfeksi.

Harga  gubal bervariasi, jika yang didapat adalah gubal kelas super, maka harga bisa mencapai 25 juta/kg, tapi ini jarang terjadi. Yang banyak dipanen adalah gubal kelas 3 dengan harga antara 200 rb- 1.2 jt /kg. Kemedangan  pada pohon gaharu juga masih laku dijual; harga juga bervariasi, karena belum ada patokan standar dan masih bersifat subyektif. (ind)

Kultur jaringan Gaharu malaccensis asal Sumatera

Bibit gaharu hasil kultur jaringan

Jual Pisang Kultur Jaringan Post Aklimatisasi

Pembelian bibit pisang tidak hanya bisa dilakukan pada bibit siap tanam (polybag) dan botolan, tetapi dapat juga dilakukan dengan cabutan dari botol. Istilahnya adalah "post aklim".

Cara pembelian bibit pisang kultur jaringan "post aklim" lebih menguntungkan. Diantaranya; harga bibit yang relatif murah dan ongkos pengiriman juga murah.

Untuk bibit pisang "post aklim", bibit akan dikeluarkan dari dalam botol steril kemudian di cuci perakarannya dari agar-agar dan direndam dalam fungisida.



Dalam pengirimannya dapat menggunakan kardus mika plastik atau kardus steyrofoam. Bibit yang sudah dipacking bisa tahan 4-5 hari perjalanan. 

Packing bibit pisang "post aklim" dengan kotak plastik (mika) yang dialasi tissue.
Perlakuan bibit "post aklim" sama seperti bibit kultur jaringan lainnya. Yaitu sebelum bibit sampai, polybag media tanam harus sudah dipersiapkan 1 minggu sebelumnya. Setelah bibit sampai ke pembeli, bibit kemudian ditanam pada polybag yang disungkup dengan plastik transparan selama 2 minggu. Penyiraman dapat dilakukan tiap 2-3 hari sekali.(ind)



Kami Ada Untuk Memperbaiki Kualitas Lingkungan Anda

Minggu, 06 November 2011

Eucalyptus Deglupta Keluarga Myrtaceae

Botanic deskripsi
Eucalyptus deglupta adalah pohon cemara besar dengan tinggi hingga 60 m (maks. 75m); berbatang umumnya lurus. Kulit halus, kuning, coklat, ungu, dan hijau setelah mengelupas.  Letak daun berlawanan, bundar-telur/bentuk untuk lanset. 

Sejarah budidaya
Eucalyptus deglupta adalah tanaman pendatang baru untuk perkebunan. Berasal dari  daerah Cotabato Mindanao yang kemudian ke pulau-pulau lain di Filipina, misalnya Baguio di barat laut Luzon pada tahun 1918 dan 1926. Pengenalan pertama ke Pulau Cebu pada tahun 1954. Sedangkan penanaman pertama kali di  Papua New Guinea pada tahun 1948 dari biji yang berasal dari  Pulau  Britania Baru. Di luar Asia Tenggara, penanaman pertama dalam skala kecil dilakukan di akhir tahun 1950-an atau 1960-an. Di negara-negara seperti Cote dIvoire dan Kepulauan Solomon di tahun 1958, di Kongo pada tahun 1961, dan di Sri Lanka pada tahun 1967. 

Habitat Alam
Eucalyptus deglupta membutuhkan penyinaran matahari yang penuh. Di habitat alamnya, dapat ditemukan di sepanjang sungai. Tumbuh pada habitat yang masih alami atau pada daerah yang telah terkena longsoran tanah, letusan gunung berapi dll.
Umumnya Eucalyptus deglupta tumbuh dalam tegakan yang homogen sesama jenisnya. Namun kadang  membentuk asosiasi dengan Octomeles sumatrana, spesies sekunder yang agresif. Juga berasosiasi di hutan primer dengan Pometia pinnata, Dracontomelum mangiferum, Celtis spp, dan Pterocarpus indicus. Eucalyptus deglupta adalah satu-satunya spesies Eucalyptus yang sesuai dengan dataran rendah dan lebih rendah dari habitat hutan hujan pegunungan. Eucalyptus deglupta dapat tumbuh secara alami di daerah dengan musim kemarau bilamana curah hujan tahunan sangat tinggi dan curah hujan bulanan biasanya melebihi 150 mm.  

Distribusi geografis 
Asli: Indonesia, Papua Nugini, Filipina
Exotic: Brasil, Kongo, Kosta Rika, Pantai Gading, Kuba, Fiji, Honduras, Malaysia, Puerto Rico, Samoa, Kepulauan Solomon, Sri Lanka, Taiwan, Provinsi Cina.

Tempat Tumbuh
Ketinggian tanah: 0-1800 m. Suhu rata-rata tahunan: 23-31 derajat C. Rata-rata curah hujan tahunan: 2500-5000 mm. Jenis tanah: dapat tumbuh dengan sukses pada tanah dengan tekstur kasar pasir dan tanah liat, abu vulkanik dan batu gamping. Derajat keasaman tanah (pH) berkisar antara 6 - 7,5. Pertumbuhan yang terbaik terjadi pada tanah yang cukup subur pada tanah liat berpasir dengan aluvial dan kelembaban tanah yang memadai. 



Biologi Reproduksi
Pembungaan mungkin terjadi dalam 1 tahun sekali, tetapi lebih sering terjadi setelah 2 tahun dan setiap tahun setelahnya. pembungaan dapat terjadi pada semua bulan dalam 1 tahun, tergantung pada lokasi habitatnya. Di Indonesia, E. deglupta berbunga sepanjang tahun dan menghasilkan buah pada awal musim hujan. (ind)