Gaharu atau Aquilaria sp. adalah tanaman aromatik yang bernilai ekonomi tinggi. Diantara beberapa jenis yang ada; seperti Aqualaria malaccensis, cresna, fillaria, mikrokarpa dll, Aquilaria malaccensis adalah varietas yang terbaik dalam kualitas gubal yang dihasilkan.
Dalam pohon gaharu; ada istilah gubal dan kemedangan. Gubal adalah jaringan kayu bagian dalam yang berwarna coklat sampai kehitaman, sedangkan kemedangan adalah bagian kayu yang berwarna coklat muda-keputihan yang berada pada lingkar luar jaringan batang gaharu. (lebih mudah membedakannya, kalo anda pernah nebang pohon jati pasti terlihat lingkaran2 kelas umur, semakin ketengah semakin coklat kehitaman. Kalo pada gaharu yang coklat kehitamanlah itu yang disebut gubal, sedang sisi luarnya adalah kemedangan.
Gubal gaharu tidak terbentuk dengan sendirinya. Semakin besar diameter atau tua umur pohon gaharu itu belum jaminan terdapat gubal atau menghasilkan gubal yang banyak. Jadi prinsip logika berpikir bisnis gaharu berbeda dengan bertanam jati.
Secara gampangnya; gubal secara alami terbentuk karena adanya luka pada batang pohon gaharu yang kemudian terinfeksi jamur dan antibodi pohon gaharu berusaha mempertahankan serangan.
Secara buatan; pembentukan gubal dapat dilakukan dengan penyuntikan/pengeboran/penggergajian sebagian batang pohon yang kemudian diinfeksi dengan jamur fusarium sp. atau jenis yang lain.
Penduduk biasa memakai cara sederhana yaitu dengan membacok-bacok batang dengan tujuan agar terjadi infeksi.
Masa panen diketahui apabila pohon gahru yang diinfeksi tersebut menunjukkan gejala daun menguning atau rontok daun, hal ini disebabkan oleh terputusnya jaringan makanan dari daun ke perakaran. waktu yang dibutuhkan relatif; ada yang 2 tahun ada juga yang lebih, tergantung banyak tidaknya lubang/tempat yang dinfeksi.
Harga gubal bervariasi, jika yang didapat adalah gubal kelas super, maka harga bisa mencapai 25 juta/kg, tapi ini jarang terjadi. Yang banyak dipanen adalah gubal kelas 3 dengan harga antara 200 rb- 1.2 jt /kg. Kemedangan pada pohon gaharu juga masih laku dijual; harga juga bervariasi, karena belum ada patokan standar dan masih bersifat subyektif. (ind)
Bibit gaharu hasil kultur jaringan