Total Tayangan Halaman

Minggu, 06 November 2011

Eucalyptus Deglupta Keluarga Myrtaceae

Botanic deskripsi
Eucalyptus deglupta adalah pohon cemara besar dengan tinggi hingga 60 m (maks. 75m); berbatang umumnya lurus. Kulit halus, kuning, coklat, ungu, dan hijau setelah mengelupas.  Letak daun berlawanan, bundar-telur/bentuk untuk lanset. 

Sejarah budidaya
Eucalyptus deglupta adalah tanaman pendatang baru untuk perkebunan. Berasal dari  daerah Cotabato Mindanao yang kemudian ke pulau-pulau lain di Filipina, misalnya Baguio di barat laut Luzon pada tahun 1918 dan 1926. Pengenalan pertama ke Pulau Cebu pada tahun 1954. Sedangkan penanaman pertama kali di  Papua New Guinea pada tahun 1948 dari biji yang berasal dari  Pulau  Britania Baru. Di luar Asia Tenggara, penanaman pertama dalam skala kecil dilakukan di akhir tahun 1950-an atau 1960-an. Di negara-negara seperti Cote dIvoire dan Kepulauan Solomon di tahun 1958, di Kongo pada tahun 1961, dan di Sri Lanka pada tahun 1967. 

Habitat Alam
Eucalyptus deglupta membutuhkan penyinaran matahari yang penuh. Di habitat alamnya, dapat ditemukan di sepanjang sungai. Tumbuh pada habitat yang masih alami atau pada daerah yang telah terkena longsoran tanah, letusan gunung berapi dll.
Umumnya Eucalyptus deglupta tumbuh dalam tegakan yang homogen sesama jenisnya. Namun kadang  membentuk asosiasi dengan Octomeles sumatrana, spesies sekunder yang agresif. Juga berasosiasi di hutan primer dengan Pometia pinnata, Dracontomelum mangiferum, Celtis spp, dan Pterocarpus indicus. Eucalyptus deglupta adalah satu-satunya spesies Eucalyptus yang sesuai dengan dataran rendah dan lebih rendah dari habitat hutan hujan pegunungan. Eucalyptus deglupta dapat tumbuh secara alami di daerah dengan musim kemarau bilamana curah hujan tahunan sangat tinggi dan curah hujan bulanan biasanya melebihi 150 mm.  

Distribusi geografis 
Asli: Indonesia, Papua Nugini, Filipina
Exotic: Brasil, Kongo, Kosta Rika, Pantai Gading, Kuba, Fiji, Honduras, Malaysia, Puerto Rico, Samoa, Kepulauan Solomon, Sri Lanka, Taiwan, Provinsi Cina.

Tempat Tumbuh
Ketinggian tanah: 0-1800 m. Suhu rata-rata tahunan: 23-31 derajat C. Rata-rata curah hujan tahunan: 2500-5000 mm. Jenis tanah: dapat tumbuh dengan sukses pada tanah dengan tekstur kasar pasir dan tanah liat, abu vulkanik dan batu gamping. Derajat keasaman tanah (pH) berkisar antara 6 - 7,5. Pertumbuhan yang terbaik terjadi pada tanah yang cukup subur pada tanah liat berpasir dengan aluvial dan kelembaban tanah yang memadai. 



Biologi Reproduksi
Pembungaan mungkin terjadi dalam 1 tahun sekali, tetapi lebih sering terjadi setelah 2 tahun dan setiap tahun setelahnya. pembungaan dapat terjadi pada semua bulan dalam 1 tahun, tergantung pada lokasi habitatnya. Di Indonesia, E. deglupta berbunga sepanjang tahun dan menghasilkan buah pada awal musim hujan. (ind)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar